Senyawa tersebut adalah Bisphenol A (BPA), sebuah zat kimia produksi, yang mana penelitian menemukan bahwa sebuah sampel dari hampir 3.000 anak-anak dan orang dewasa dengan konsentrasi BPA lebih tinggi, secara signifikan meningkatkan kemungkinan mengalami obesitas.
Sementara, sebuah perusahaan industri segera mengajukan komplain bahwa tidak ada kausalitas yang ditunjukkan dalam penelitian yang dipimpin oleh Dr Leonardo Trasande dari New York University School of Medicine, dan mengatakan bahwa para peneliti sendiri telah mengakui hal tersebut.
Penelitian, yang dipublikasikan dalam Journal of the American Medical Association, mengungkapkan bahwa empat kelompok anak-anak, sekitar 22 persen dari mereka dengan tingkat BPA paling tinggi dalam urine mereka mengalami obesitas, dibandingkan dengan 10 persen dari mereka dengan tingkat senyawa kimia paling rendah.
“Pada pengetahuan kita, ini merupakan laporan pertama sebuah asosiasi paparan kimia lingkungan dengan anak-anak yang mengalami obesitas dalam sampel yang mewakili secara nasional,” ujar penulis hasil penelitian tersebut.
Sementara American Chemistry Council menghentikan penelitian tersebut karena memiliki “keterbatasan mendasar,” dan melabeli penelitian tersebut sebagai sebuah “pengalihan perhatian dari upaya nyata di bawah cara untuk mengatasi masalah kesehatan nasional.”
“Karena terdapat keterbatasan mendasar dalam penelitian ini, hal tersebut tidak dapat membangun hubungan yang berarti antara BPA dan obesitas,” ujar dewan tersebut dalam sebuah pernyataan.
“Perusahaan industri juga menekankan bahwa peneliti mengakui obesitas sebagai sebuah kondisi yang membutuhkan waktu untuk berkembang, dan mengatakan bahwa penelitian tersebut tidak tepat untuk mengaitkan paparan BPA dengan orang-orang yang mengalami obesitas. (dh/ml)
Post a Comment